Senin, 27 Juli 2009

Anak Bilingual? Haruskah?

Selasa, 21 Juli 2009 15:20 WIB

KOMPAS.com — Para ibu cenderung menginginkan anaknya bisa menguasai beberapa bahasa dengan cara memasukkan anak ke preschool yang proses belajarnya menggunakan beberapa bahasa. Namun, terkadang mereka tidak memerhatikan apakah si anak dan ibunya sudah siap jika si kecil disekolahkan di tempat yang proses belajarnya menggunakan beberapa bahasa.
"Ibu memiliki peran penting untuk menstimulasi kecerdasan berbahasa si kecil terlebih dahulu sebelum mengajarkan si kecil berbahasa asing,” ujar Dr Rosemini AP, MPsi, di acara Enfa Enfa A+ Smart Adventure, di Mal Taman Anggrek, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Lantas, kapankah sebaiknya anak belajar bahasa asing? Apakah anak harus belajar lebih dari 1 bahasa? Apa saja yang harus diperhatikan saat anak akan belajar berbahasa asing?
Seperti dilansir kantor berita Associated Press (AP), ada penelitian terbaru yang menunjukkan bahwa otak anak-anak sangat mudah menerima bahasa asing. Ini menjadi sebuah penemuan yang diharapkan oleh para ilmuwan bisa membantu orang dewasa mengerti bahasa asing lebih mudah.
Menurut Dr Patricia Kuhl, dari University of Washington, waktu terbaik seseorang untuk belajar beragam bahasa adalah ketika ia berusia antara lahir hingga 7 tahun. Sementara tahap perkembangan anak untuk mengenal bahasa dimulai sejak ia masih bayi, namun lebih terlihat ketika ia berumur sekitar 6 bulan, dimulai saat ia merespons ketika namanya dipanggil.
Hingga usia 60 bulan, anak sudah lebih matang dalam berkomunikasi, misal untuk menghasilkan struktur kalimat yang bisa dimengerti. Tak jarang pula orangtua menganggap kecerdasan berbahasa sebagai hal yang sepele. Alhasil, tak jarang bahasa Indonesia sering kali masih salah dimengerti. Padahal, tiap daerah memiliki dialek dan arti dari sebuah kata yang berbeda-beda.
Dr Rosemini mengatakan, kecerdasan berbahasa seorang anak amat penting karena:
Membantu anak memahami informasi atau instruksi yang disampaikan, sehingga anak lebih mudah menangkap pelajaran dan mengembangkan kecerdasan anak.
Membantu anak berkomunikasi dengan lingkungan, baik lisan maupun tulisan (bisa berinteraksi timbal balik dengan lingkungannya).
Menghindari terjadinya kesalahpahaman.
Bisa menikmati karya bahasa (membaca buku cerita)
Bisa mengikuti hiburan lisan (memahami dongeng, cerita, puisi, bahkan humor yang disampaikan orang lain)
Lalu, apakah bahasa ibu saja belum cukup? Mengapa anak diharuskan belajar bahasa lebih dari satu? Dr Rosemini mengatakan bahwa anak belajar lebih dari satu bahasa bisa terjadi karena beberapa hal, antara lain, karena lahir di keluarga dua bangsa, orangtua menguasai bahasa asing, pernah tinggal di luar negeri.
Selain itu, biasanya hal tersebut terjadi karena adanya kesadaran orangtua untuk memberikan pendidikan anak sebanyak mungkin, bahkan gengsi. Namun, perlukah? Dr Rosemini menjawab, memang perlu. Hal ini mengingat tuntutan globalisasi yang memungkinkan anak berinteraksi dengan dunia yang lebih luas. Namun, asal memenuhi beberapa aspek yang perlu diperhatikan orangtua sebelum menggunakan bilingual sejak dini.
Aspek-aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum mengajar anak bahasa bilingual, antara lain:
Usia dan kemampuan anak.
Anak akan lebih mudah menggunakan bilingual apabila ia telah mengasai bahasa ibu. Penelitian menunjukkan bahwa otak berkembang mengikuti pola tertentu. Di usia 3-6 tahun adalah bagian ketika otak depan berkembang. Sementara di usia 6-13 tahun, otak bagian belakang yang berkembang. Usia 6-13 tahun adalah masa yang efektif untuk anak belajar bahasa, terutama untuk bahasa kedua setelah bahasa ibu.
Namun, bayi pun bisa belajar bahasa sangat cepat. Secara rata-rata, bayi belajar bicara mulai dari usia 1 tahun, dan bisa mengucapkan hingga 50 kata ketika ia berusia 18 bulan. Dr Rosemini dan Dr Kuhl sepakat bahwa bayi belajar dan menyerap dengan cepat, seperti spons menyerap air. Namun, kemampuan itu perlahan menurun seusai anak menginjak usia pubertas.
Persiapan orangtua pun harus diperhatikan.
Orangtua juga harus menguasai bahasa kedua yang akan digunakan sehingga bisa membantu melancarkan perkembangan bahasa anak. Jangan sampai anak Anda bisa bicara bahasa asing, sementara Anda tak mengerti apa yang ia katakan.
Anda bisa mengajarkannya bicara bahasa asing ketika sedang bicara sehari-hari di rumah, atau titipkan anak di playgroup yang bilingual. Namun, jangan mengandalkan institusi sekolah atau tempat kursus untuk mengajarkan kemampuan bahasa pada anak.
NAD

Tidak ada komentar:

Posting Komentar